Sabtu, 3 Juni 2023, Jagoi Babang. Bertempat di Kampung Budaya Bung Kapuak Jagoi Babang Bupati Bengkayang membuka acara Gawia Sowa Dayak Bidayuh Bijagoi ke 183 secara resmi dengan ditandai pemukulan alat musik Silotuang. Dalam acara tersebut hadir pula anggota DPR RI Katerina Angelina Oendoen, Forkopimda Bengkayang, Pj Sekda Kabupaten Bengkayang, Ketua DPRD Bengkayang beserta anggota DPRD Bengkayang, anggota DRPD Propinsi Kalimantan Barat Dapil Singkawang-Bengkayang, Kepala OPD Kabupaten Bengkayang, Camat Jagoi Babang dan Camat se Kabupaten Bengkayang, Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang, instansi vertikal di Jagoi Babang (Imigrasi) Pamtas Jagoi Babang, Tokoh Masyarakat Tokoh Adat dan Tokoh Agama.
Debit, SH selaku Ketua Panitia menyampaikan selain dalam rangka melestarikan adat istiadat seni dan budaya, acara juga diisi dengan berbagai lomba yang diikuti pula oleh perwakilan Serikin Serawak dan tidak kurang hadir 480 an masyarakat Serikin Serawak ikut memeriahkan acara Gawia Sowa Tahun 2023.
Dalam sambutannya Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE,MM menyampaikan Gawia Sowa saat ini telah terdaftar dalam kalender kebudayaan dan pariwisata Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Gawia Sowa sendiri merupakan tradisi ucapan syukur atas panen hasil ladang, kesehatan serta keamanan masyarakat desa kepada Tuhan dan Roh Leluhur yang diyakini bersemayam di gunung, hutan dan lembah. selain sebagai bentuk ucapan syukur, ritual suku dayak bidayuh khususnya Kaum Bijagoi, Jagoi Babang ini dilaksanakan dengan disertai doa dan harapan agar hasil panen selanjutnya akan selalu lebih baik dari sebelumnya. dan seperti yang kita ketahui bersama, ritual ini telah terselenggara sebanyak ratusan kali dimana tepatnya pada hari ini di tahun 2023, kita merayakan yang ke - 183 (seratus delapan puluh tiga). Untuk itu, saya tekankan, kita patut berbangga dan mengapresiasi penuh event-event budaya seperti ini, dimana hal ini menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa kita, khususnya pada hari ini masyarakat adat dayak sub suku Bidayuh yang ada di Jagoi Babang, masih terus ikut berupaya melestarikan serta menjaga tradisi dan adat istiadat leluhurnya secara turun temurun agar terus terpelihara dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Event budaya Gawia Sowa ini tidak hanya menjadi event kebanggaan bagi masyarakat Dayak Bidayuh Kaum Bijagoi namun juga kebanggaan kita semua, masyarakat Kabupaten Bengkayang. dimana saat ini, Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga sedang mengupayakan agar tradisi Gawia Sowa ini dapat terdaftar dan ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda indonesia menyusul alat musik tradisional silotuang yang telah terlebih dahulu ditetapkan pada tahun 2018 silam. Jagoi Babang sendiri berada di daerah perbatasan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia. yang mana sebentar lagi border kita akan segera diresmikan, hendaknya mampu kita cermati sebagai peluang khususnya dalam mengembangkan berbagai potensi dan sumber daya untuk mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di perbatasan Jagoi Babang secara khusus dan Kabupaten Bengkayang pada umumnya. Apalagi masyarakat di perbatasan memiliki hubungan kekerabatan yang kental. dengan memiliki rumpun dan budaya yang sama maka tentunya akan lebih mudah mendatangkan masyarakat Sarawak untuk berkunjung ke Bengkayang. Dengan diresmikannya PLBN Jagoi Babang nanti diharapkan akan semakin banyak wisatawan mancanegara yang akan berkunjung dan berwisata ke Bengkayang. Saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama stake holder terkait (Pariwisata, Lembaga Adat, DKKB dan Pemerhati Seni dan Budaya) untul mulai merancang suatu atraksi budaya yang lebih berkualitas hingga menjadi suatu event berkelas internasional. Kemudian untuk desa-desa wisata di Jagoi Babang, saya berharap ke depan dapat segera menyusul Desa Wisata Cipta Karya (Dewi Cika) Kecamatan Sungai Betung yang telah berhasil masuk 75 (tujuh puluh lima) besar anugerah desa wisata indonesia, yang saat ini telah ditunjuk kembali mewakili provinsi kalbar menuju 10 (sepuluh) besar anugerah Desa Wisata Indonesia. Saya mengajak kita untuk bersama-sama mengikuti dan memeriahkan seluruh rangkaian event budaya yang ada di Kabupaten Bengkayang. dimana baru saja sukses terselenggaranya Barape’ Sawa’ ke IX dan setelah ini pada tanggal 9 Juni masih ada acara Ngarantek’ Sawa’ Bahu ke VII di Lumar dan selanjutnya pada tanggal 15 Juni juga akan ada International Dayak Bidayuh Festival, atau yang dikenal dengan Nibakng/ Nyobeng di Sebujit dan ini juga merupakan kebanggaan kita bersama, sebab Nyobeng sudah masuk daftar KEN (karisma Even Nusantara) 2023 bersama Cap Go Meh di Singkawang. Mari jadikan seluruh rangkaian event budaya yang ada di Kabupaten Bengkayang sebagai momentum untuk mengangkat kearifan lokal kabupaten kita serta memperkuat kebersamaan kita yang penuh keanekaragaman ini demi terwujudnya “Bengkayang Maju, Unggul dan Berdaya Saing.” Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkayang saya mengucapkan Silamat Onu Gawia Sowa bagi masyarakat Dayak Bidayuh Kaum Bijagoi Kabupaten Bengkayang.
Selain diisi berbagai lomba juga memberikan ruang kepada pelaku UMKM untuk menyemarakkan Gawai Sowa sehingga kolaborasi wisata budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat tumbuh yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selesai acara pembukaan dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah masyarakat sebagai bagian dari memupuk semangat kekeluargaan dan ungkapan rasa syukur masyarakat atas anugerah dan berkah Tuhan Yang Maha Esa.