K3S Siding adakan Bimtek Pemanfaatan Kombel dan PMM Dalam Pembelajaran Berdeferensiasi kepada Murid


k3s-siding-adakan-bimtek-pemanfaatan-kombel-dan-pmm-dalam-pembelajaran-berdeferensiasi-kepada-murid-943673

Kamis, 22 Februari 2024 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono, SKM, MKM menghadiri kegiatan Bimtek Pemanfaatan Kombel dan PMM dalam Pembelajaran Berfokus kepada Murid yang diadakan oleh K3S Siding dan Gugus 1 Siding bertempat di SD Negeri 08 Merendeng. Kegiatan diikuti oleh seluruh Kepala Sekolah Anggota K3S dan guru-guru Gugus I Siding.  Sebagai naras umber dalam kegiatan tersebut Suwandi, S.Pd (Calon Guru Penggerak / Kepala Sekolah SD 11 Saparan / Ketua IGI Kabupaten Bengkayang) dan Zakius Aya S.Pd (Calon Guru Penggerak / Kepala Sekolah SD 06 Sei Take jagoi Babang). Acara dihadiri juga oleh Korwil IV Seluas-Jagoi Babang-Siding, Ngutini, S.Pd, M.Pd Menurut Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017, Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.

Ada 3 aspek yang dapat dibedakan oleh guru agar peserta didiknya dapat mengerti bahan pelajaran yang mereka pelajari, mencakup  aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan aspek asesmen yaitu berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur   ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu pembelajaran berdiferensiasi ini, guru harus memahami dan menyadari bahwa terdapat berbagai cara, metode, strategi yang dapat dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Maka Guru harus Menyusun aspek-aspek tersebut sesuai dengan kesiapan peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran, minat dan hal yang disukai peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu agar ia mengerti apa yang diajarkan. Peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar. Dan kita juga perlu mengenal Carol Tomlinson, seorang penggagas utama dari pembelajaran berdiferensiasi. Dan selamat mempraktekkan hasil dari Bimtek ini dengan harapan Bapak Ibu Guru dapat mengimplementasikannya, harap Heru diakhir sambutan penutup.